Tingkah Polah Aneh Fujitora

Tentu salah satu pertanyaan terbesar pembaca untuk Arc Dressrosa adalah ada apa dengan Issho-San aka Fujitora. Kenapa dia tidak memilih untuk turun tangan sendiri mengalahkan Doflamingo? Kenapa dia tidak bisa berbuat banyak terhadap Sangkar Burung? Apa yang sebenarnya ada di pikiran orang ini? Dan banyak lagi pertanyaan yang muncul karena tingkah aneh nan janggal dari tokoh satu ini.

Bagiku sendiri dia adalah anomali terbesar dalam arc ini. Keberadaannya menjanjikan banyak plothole yang tak terjelaskan kalau tidak diamati dengan cermat. Tokoh sekaliber ini bisa membalikkan situasi dengan mudahnya karena kekuatannya yang luar biasa. Tapi tingkah polahnya justru aneh, sebagian orang akan mengatakan sangat janggal. Tapi sebenarnya dia bertindak teguh terhadap prinsip dan karakter dirinya sendiri. Justru tidak terjadi inkonsistensi dari karakter yang satu ini.



DIA MEMILIKI AGENDA TERSENDIRI
Tentu. Orang ini memang tokoh yang paling mampu untuk menumbangkan Doflamingo. Mungkin pula Fujitora adalah karakter terkuat yang ada di Dressrosa saat ini. Tapi sekarang ini dia bertindak seolah-olah 'buta' terhadap segala perbuatan jahat nan ekstrim dari Doflamingo (Kalian mengerti maksudku). Oke. Dia sudah berkata kepada Doflamingo kalau dirinya tidak akan mengganggu apapun yang terjadi.

"Tak perlu terburu-buru.. Untuk sekarang kita bisa tetap berteman.. Lagipula aku harus melindungi negerimu. Mulai detik ini, tak peduli sehancur apa dataran ini jadinya.. Aku tetaplah seorang yang buta.. Yang tak melihat apa-apa" [Ch. 735-Pandangan Fujitora]

Bahkan ketika Maynard melapor dengan penuh amarah kepada Fujitora dan memintanya untuk sesegara mungkin untuk menangkap Doflamingo, Fujitora malah berkata seperti ini.

"Apa kau berpikir Pemerintahan Dunia itu semacam Dewa?! Kau harus mengikuti perintahku, laksamana madya" [Ch. 747-Eksekutif Kepala Pica]

Fujitora punya agenda sendiri. Dia sedang berpolitik. Bersikeras untuk tidak mengikuti gejolak yang terjadi dan memilih untuk menyaksikan sebagai penonton dari pinggiran. Dia pernah berkata kalau tugas utama Marinir adalah meminimalisir korban jiwa. Makanya dia ngotot menyelamatkan para warga tanpa berusaha ikut campur konflik yang terjadi antara Doflamingo dan Topi Jerami.

DIA INGIN SHICHIBUKAI DIBUBARKAN
Aku sudah pernah mengatakan kalau Fujitora memiliki tujuan yang jauh lebih besar. Dia ingin membubarkan Sichibukai dalam Reverie tahun ini. Karenanya dia membiarkan konflik berdarah di Dressrosa terjadi untuk mengambil banyak bukti. Apalagi secara kebetulan dua pelakon utama di Dressrosa adalah dua orang Shichibukai. Trafalgar Law dan Donquixote Doflamingo. Konflik Dressrosa ini akan memperkuat kedudukan petisi Fujitora dalam reverie kelak. Membuat para pemerintah dunia memikirkan kembali tentang agenda menjadikan bajak laut sebagai aliansi seperti ini. Mereka akan melihat bagaimana hancurnya sebuah negeri karena dipimpin oleh seorang Shichibukai. Dan mereka akan tahu kehancuran yang bisa terjadi ketika dua orang Shichibukai lepas kendali!

Memang walaupun sudah berusaha diminimalisirkan, tetap saja banyak rakyat Dressrosa akan menjadi korban karena Fujitora lebih memilih bertindak secara pasif. Tapi itulah pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Ataukah itu bentuk ego yang besar dari seorang Fujitora? Dia tak mau menelan ludahnya sendiri dan tetap bersikukuh tidak mengganggu Doflamingo walaupun sebenarnya dia ingin melakukannya?

Entah karena dia memiliki tujuan yang lebih besar atau karena egonya yang luar biasa, tindakan Fujitora yang membiarkan Doflamingo terjelaskan karena dua hal itu.

DIA BUKAN AOKIJI, TASHIGI ATAU SMOKER
Karakter Marinir beragam. Ada yang baik hati, ada yang penuh keadilan, ada yang kompleks hingga ada pula yang jahat. Mereka bukan sekumpulan orang suci. Punya prinsip keadilan masing-masing. Fujitora juga demikian.

Barangkali logika pembaca adalah Fujitora hatinya akan tergerak melihat penderitaan rakyat Dressrosa dan memutuskan untuk mengatasi Doflamingo sendirian. Tapi dia bukan karakter seperti itu! Dia bukan Tashigi yang menggunakan hati nuraninya hingga melepaskan kelompok Topi Jerami di Arabasta. Atau Aokiji yang pada kondisi ekstrim masih memiliki keadilan dalam diri dan melepaskan seorang bocah perempuan ke lautan. Jangan mengharapkan semua Marinir melakukan tindakan heroik seperti mereka. Jangan mengharapkan Fujitora berlaku serupa.

Kalian boleh kecewa, tapi itulah karakter dia sebagaimana adanya.

DIA PEJUDI YANG HEBAT

"Kita semua sama saja.. Marinir takkan mampu menjadi pahlawan di negeri ini.. Mustahil.." [Ch. 760-Taruhan yang Sama]

"Aku mempertaruhkan semuanya kepada Topi Jerami.. Raja Riku, aku rasa kita mempunyai pertaruhan yang sama" [Ch. 760-Taruhan yang Sama]

Dua hal yang terucap itu membuktikan kalau Fujitora melihat jelas apa yang tengah dan akan terjadi di negeri ini. Ketika pertama kali bertemu Luffy, dia telah menilai karakter tokoh utama kita ini. Yang ditunjukkan Luffy kepada Fujitora pada pertemuan pertama mereka adalah kejujuran. Saat itu Luffy memberitahukan kalau Fujitora tengah dicurangi dalam permainan judi rolet. Dari situ sudah timbul benih-benih kepercayaan dari Admiral kita yang satu ini.

Apalagi ketika dia bertemu dengan kakak Luffy. Sabo. Ketika pertarungan sekilas dua orang besar itu usai, Fujitora memantapkan dirinya. Dia bertaruh. Kepada seorang bajak laut. Dia bertaruh kepada sosok yang telah menampilkan kejujuran ketika mereka pertama kali bertemu. Dia bertaruh jika sosok yang mampu menyelamatkan negeri ini bukanlah marinir, bukan pula seorang pasukan revolusi, atau seorang penduduk sipil, melainkan seorang bajak laut.

Dan seperti yang kita tahu. Fujitora sangat mahir dalam perjudian. Dan kali ini pun pertaruhannya itu akan berakhir dengan kemenangan. Kita tahu jelas untuk hasil akhir pertarungan ini.


SANGKAR BURUNG YANG TAK TERKALAHKAN
Pantaskah kita sebut jurus ini seperti itu? Pantas sekali. Memang benang tajam Sangkar Burung tak sanggup memotong batu laut, tapi dilihat dari sisi yang berlawanan, batu laut sendiri tidak mampu melemahkan Sangkar Burung itu!

Ada beberapa pendekar pedang yang hebat di dalam Sangkar Burung, tapi tidak satupun dari mereka yang berusaha memotong sangkar burung itu. Apakah memang sekuat batu laut? Ataukah sebenarnya bisa terpotong? Tapi hasilnya akan sia-sia? Ibaratkan Zoro berhasil memotong beberapa helai benang Sangkar Burung pada satu sisi, bagaimana kalau Sangkar Burung akan menyambung kembali dengan sendirinya? Yap. Menurutku Benang Sangkar Burung bukannya tidak bisa dipotong, tapi dia bisa menyambung kembali dengan cepat ketika ada beberapa titik yang terputus. Itulah yang membuat para pendekar kelas atas seperti Zoro dan Fujitora memilih tidak memotong benang ini, tapi menahan lajunya. Lihatlah kuda-kuda mereka adalah kuda-kuda menahan. Bukan kuda-kuda untuk menebas.

Apalagi Fujitora sudah menge-tes kekuatan Sangkar Burung ketika melontarkan meteor ke arahnya. Ya. Di kala itu meteor Fujitora teriris-iris seperti tahu. [Ch. 751. Sabo vs Admiral Fujitora]

Belum lagi kalau kita berhipotesa kalau benang Doflamingo sebenarnya adalah benang laba-laba. Tahukah kalian kalau benang laba-laba walaupun terlihat mudah hancur karena begitu tipis sebenarnya sebuah biomaterial terkuat yang 5 kali lipat lebih kuat dari baja? Jika benang Doflamingo terbuat dari biomaterial yang sama, tapi dengan densitas yang jauh lebih besar, maka ketahanan sebenarnya akan muncul. Belum lagi jika Sangkar Burung dialiri haki Doflamingo. Kesulitan untuk memotongnya menjadi semakin masuk akal.

Intinya adalah, satu-satunya cara melenyapkan Sangkar Burung memang dengan cara menumbangkan Doflamingo. Yang saat ini tidak bisa langsung dilakukan oleh Fujitora karena terhalang oleh janji, ego, hingga kegemarannya berjudi. Dia telah mempertaruhkan semuanya kepada Topi Jerami. Dan saat itulah Oda telah mengeluarkan Fujitora dari papan permainan.

Salam SUPPA!!!