Pages

Ads 468x60px

Tuesday, March 31, 2015

Ravages of Time : Manhua Kelas Atas tentang Romansa 3 Kerajaan

Pernah membaca tentang duel strategi berlapis antara Kira versus L dalam manga Death Note? Atau duel kecerdasan antara kombo Conan dan Suichi Akai melawan Gin pada kasus Rena Mizunashi? Keren sekali? Pastinya! Saling baca. Saling menyiapkan strategi balasan. Taktik berlapis tersaji ketika dua jenius saling berhadapan. Like a chess-play. Laksana bermain catur! Mesti berpikir jauh beberapa langkah ke depan untuk mengungguli lawan. Jangankan para pelakon, penonton pun (dalam hal ini kita para pembaca) kudu berpikir keras untuk memahami permainan otak yang tengah terjadi. Menyenangkan. Mengagumkan. Dan jika cerita seperti itu adalah cerita yang kalian suka, manhua (komik china) berjudul Ravages of Time ini wajib untuk diikuti.

Tidak tanggung-tanggung. Ada setidaknya 9 jenius (8 di antaranya dijuluki 8 Geniuses, sementara 1 sisanya adalah tokoh utama cerita itu sendiri) yang menjadi pondasi cerita. Itupun sudah mengesampingkan para pemikir cerdas lainnya seperti Lu Bu, Chen Gong, Li Ru dan lain-lain. Jadi sedari awal sudah bisa dibayangkan kisah ini bukanlah kisah yang sederhana. Dibangun di atas plot berlapis dan kompleksitas yang luar biasa. Adu strategi antar orang-orang jenius inilah yang menghiasi peperangan-peperangan nan epik penuh intrik di jaman tiga kerajaan China kuno (220-280 M) yang begitu termahsyur. Yang lebih dikenal dengan Romansa Tiga Kerajaan. Romance of The Three Kingdoms.





Oh... Tentu kalian familiar dengan cerita romansa tiga kerajaan bukan? Ini adalah masa peperangan yang luar biasa dalam sejarah china. Mungkin yang kisahnya paling melegenda dan diingat khalayak di antara banyaknya peristiwa penting dalam sejarah panjang negeri China. Nama-nama termahsyur seperti Cao Cao, Lu Bu, Liu Bei, Guan Yu, Zhao Yun, Zhang Liao dan lainnya terlahir pada periode ini. Sebuah kisah yang berkali-kali diangkat menjadi berbagai karya sastra baik drama, puisi, elegi hingga komik. Salah satu komik yang pernah mengangkat kisah ini adalah manga berjudul Legenda Naga, yang hingga sekarang masih berlanjut ceritanya. Selain itu, cerita ini juga diangkat menjadi berbagai games, tentu anak-anak yang lahir tahun 90-an familiar dengan game berjudul Dinasty Warriors bukan? Jamannya PS 1? Haha.

Dari legenda itulah komikus Hong Kong bernama Chan Mou tiba. Dengan ilustrasi yang kelas atas, dia menceritakan kembali masa-masa penuh drama itu. Masa dimana kisah perang penuh intrik, strategi berlapis, tindakan herois, ketika aliansi terbentuk hingga tercerai berai, dan jaman penuh pengabdian jua penuh pengkhianatan terjadi.


SINOPSIS 

Cerita ini dimulai dari sebuah mimpi yang ajaib. Ketika Sima Yi menduduki singgasana kaisar dan seorang immortal dengan kekuatan api membara berusaha menurunkannya dari tahta. Nama immortal itu adalah Liaoyuan Huo. "Api yang menghanguskan daratan". Mimpi penuh keanehan yang diakhiri dengan Api Ponik menyala terang membakar dan membumbung tinggi ke angkasa. Memang mimpi tak lebih dari sekedar bunga tidur. Tapi jika mimpi yang sama terulang berkali-kali? Maka mungkin itu adalah sebuah pertanda. 




Karena memang begitulah adanya. Sima Yi dan Liaoyuan Huo adalah dua tokoh utama cerita. Kisah ini diceritakan kembali dengan mereka berdua sebagai pusatnya.

Pedagang cerdik bernama Sima Yi berasal dari kota He Nei. Dan sosok Liaoyuan Huo adalah ketua kelompok asasin Can Bing (Prajurit Cacat). Sima Yi sebagai ketua klan pedagang Sima yang terkenal mempekerjakan Can Bing untuk pekerjaan kotornya. Membunuh pesaing ataupun ancaman bagi kesuksesan klannya.

Klan Sima sebenarnya tidak terlibat langsung dalam permainan politik yang terjadi. Hingga diktator bernama Dong Zhuo menguasai ibukota negara Luo Yang, dan mengangkat Liu Xie sebagai kaisar boneka. Para tuan tanah yang tidak terima dengan itu membentuk aliansi untuk menaklukkan Dong Zhuo. Aliansi Guandong yang dipimpin oleh Yuan Shao. Bentrokan antara pasukan Xi Liang dibawah Dong Zhuo dan aliansi Guandong dipimpin Yuan Shao inilah yang menjadi pemicu awal dari sebuah era yang akan dikenang sepanjang masa. Ravages of Time. Era Kekacauan. Yang dikenal khalayak sebagai jaman tiga kerajaan.

Sementara para penguasa bertikai, rakyat jelata semakin melarat. Pajak melambung tinggi. Penjarahan acapkali terjadi. Keluarga Sima berusaha bertahan hidup dari gejolak perang yang terjadi. Kecerdikan Sima Yi membuat mereka terlibat secara tidak langsung dalam perebutan kekuasaan yang terjadi. Dalam sebuah strategi bisnis, Liaoyun Huo diperintahkan membunuh penasihat militer Dong Zhuo! Xu Lin! Tindakan ekstrim yang kemudian selamanya membuat dua orang ini terlibat langsung dengan perebutan kekuasaan yang terjadi.




Bagaimana kah cara Sima Yi melewati masa-masa perang tak berujung ini? Siapa sajakah lawan Liaoyun Huo yang sangat ahli dalam membunuh? Intrik apa saja yang terjadi di seluruh dataran China pada masa itu? Siapakah itu 8 jenius? Kenapa Lu Bu disematkan gelar Dewa Perang? Bagaimana karir awal Liu Bei, Cao Cao dan Sun Quan yang di masa depan akan membangun kerajaannya masing-masing? It's one hell of a story. Cerita yang luar biasa. Fantastis.


Ravages of Time tidak datang dengan cerita yang sederhana. Ini salah satu cerita terumit dan terberat yang pernah kubaca. Dengan konten yang penuh renungan, intrik, politik, filsafat hingga nasehat mendalam tentang kehidupan. Pesan penulis manhua ini, Chan Mao untuk pembaca cukup jelas. "Berpikirlah". Karena bagi mereka yang tidak berpikir, mereka tidak akan mengerti cerita semacam ini.

Plot twist demi plot twist muncul di setiap arc. Skema demi skema dijalankan oleh para pelakon cerita. Lu Bu pernah berkata seperti ini :


"Anda punya skema demi skema. Demikian pula orang lain. Maju mundur. Lapis demi lapis. Penasihat perang berperan lebih besar daripada para jenderal."

Tipu muslihat adalah hal fundamental dalam cerita ini. Karena berulang kali hal ini digunakan dalam cerita. Chan Mao menegaskan hal itu karena dia memang mengutip ajaran Tsun Zu yang satu ini.

"Semua perperangan berdasar kepada tipu muslihat. Ketika kita dekat, yakinkan musuh kalau kita jauh. Ketika kita bergerak, buat seolah kita berdiam. Ketika mampu menyerang, terlihatlah seolah kita tak mampu. Jika itu nyata, buat musuh percaya itu sesuatu yang mengada-ngada. Ketika itu mengada-ngada, yakinkan musuh kalau itu sesuatu yang nyata."


Semua aspek peperangan di kala itu bisa menjadi titik fatal yang bisa dimanfaatkan musuh. Moral. Kewaspadaan. Kekuatan militer. Suplai rangsum. Geografi. Hingga ramalan cuaca bisa dimanfaatkan untuk strategi militer. Contohnya di Pertempuran Xiapi, Guo Jia memanfaatkan musim hujan yang tiba dan aliran sungai untuk membanjiri benteng Lu Bu. Atau ketika Zhuge Liang memanfaatkan petir dan legenda dewa untuk meruntuhkan moral pasukan Cao Cao di pertempuran Tanxian. Dalam strategi perang terkuat yang pernah ada. "Panggillah para Dewa untuk menunjukkan kemahakuasaan mereka". Brilian. Sungguh. Benar-benar brilian.



Supaya kalian bisa membayangkan sedikit tentang strategi berlapis yang sering muncul di komik ini. Aku berikan bayangan tentang apa yang terjadi di salah satu pertempuran epik yang terjadi. Pertempuran Pu Yang.

1st Move
-Cao Cao menginvansi Provinsi Xuzhou. Meninggalkan markas nya di Kota PuYang jadi kurang penjagaan



-Lu Bu yang mendirikan markas di Kota Chen Liu melihat hal ini. Menyerang Kota PuYang yg penjagaannya melonggar

2nd Move
-F**k this sh*t. Cao Cao tahu kalau Lu Bu bakalan menyerang PuYang saat dia menyerang Provinsi Xu Zhou. Itu jebakan. Dia telah menempatkan 3 jenderalnya di 3 titik dekat Kota PuYang untuk menyergap Lu Bu.

-Well. F**k you too. Lu Bu sudah membaca kalau dia akan dijebak jika menyerang Kota PuYang. Dia justru menyerang 3 Jenderal Cao Cao alih-alih menyerang Kota PuYang.



3rd Move
-Pasukan Cao Cao terpaksa mundur dari Xu Zhou dan berbalik ke Provinsi Yan untuk menghadapi Lu Bu. Mendirikan markas di Kota Barat.

-Lu bu berhasil menguasai Kota PuYang sementara.

4th Move
-Lu Bu mengirim asasin ke Cao Cao.

-Tetot. Cao Cao tahu. Pembunuhan diam-diam adalah trik favorit Lu Bu. Memanfaatkan itu dia pura-pura tewas. Menyebar kabar burung kalau Kota Barat rusuh karena dia tewas.


5th Move
-Pasukan Lu Bu bergerak ke Kota Barat. Mengira Cao Cao terbunuh. Memanfaatkan itu untuk menghancurkan pasukan Cao Cao. 

-Cao Cao yang pura-pura mati dan pasukannya menyelinap ke Pu Yang. Selagi pasukan Lu Bu teralihkan ke Kota Barat

6th Move
-Oh well.. well. Lu Bu ternyata pura-pura saja ke Kota Barat. Dia sebenarnya tahu Cao Cao pura-pura tewas. Menyergap pasukan Cao Cao di Kota Puyang. Mengurung mereka.


-Salah satu penasihat militer Cao Cao bernama Xun Yu membagi pasukan. Sebagian membantu Cao Cao yang disergap di Puyang. Sebagian lagi menuju  Chen Liu (lihat 1st Move). Untuk mengurung markas Lu Bu yang juga kurang penjagaan. Taktik balasan untuk langkah pertama.


7th Move
-Ah tenang. Lu Bu sudah tahu pergerakan Xun Yu. Dia sudah meminta bantuan pasukan surban kuning dari Ru Nan. Untuk membantu mengalahkan Xun Yu



-F**k you Lu Bu. Xun Yu sudah merencanakan momen ini bertahun-tahun. Sudah beberapa tahun sebelumnya dia bekerja sama dengan surban kuning. Pasukan Surban Kuning justru membantu Cao Cao. 

Finally. Lu Bu kehilangan markasnya di Chenliu. Dan harus kabur dari PuYang

Berlapis-lapis? Counter-Strategy yang seolah tak pernah habis. Saling baca. Saling terka. Yang dijelaskan di atas pun tak lebih dari kulit luar. Aslinya lebih dahsyat lagi. Detail kecil ceritanya sukar untuk dideskripsikan. 

Belum lagi Pertempuran Guandu, Red Cliff, atau Chibi. Begitu banyak skema yang ditebarkan. Bahkan sampai suatu ketika tokoh utama kita Sima yi pernah berkata dia telah menerka hingga langkah ke 650!



Jika dari segi cerita sudah tak bisa dipungkiri lagi kelas manga ini, begitu pula di sisi ilustrasinya. Memang untuk komik China, komik ini memiliki rasa ilustrasi yang berbeda dengan kebanyakan komik China pada umumnya. Kalian tentu pernah menengok karya-karya Tony Wong? Atau kalau tidak mau repot kalian bisa melihat ilustrasi Manhua berjudul Feng Shen Ji. Komik China (Manhua) sebenarnya mayoritas seperti itu. Dengan ilustrasi mendetail yang mendekati realis. Cenderung berwarna.


Ravages of Time datang dengan rasa manga. Bermain dengan simple-tone. Goresannya sederhana. Mementingkan clarity-kejelasan. Dan gambarnya sangat dinamis. Makanya fans manga (komik Jepang) tak akan kesulitan mengikuti manga yang satu ini.

Seperti mangaka kebanyakan. Ilustrasi Chan Mou semakin baik semakin jauh chapter berjalan. Muka-muka karakter yang cenderung mirip di awal-awal chapter semakin memiliki ciri khas semakin jauh waktu berjalan. Kesulitan pembaca menentukan siapa saja karakter yang muncul akan teratasi dengan sendirinya.

Satu lagi. Kesulitan terbesar dalam mengikuti manhua ini adalah masalah nama dan istilah China. Kalau kalian lebih familiar dengan nama Jepang atau Western, pasti pertama-tama akan terbalik-balik dengan nama yang muncul di kisah ini. Karenanya aku membuatkan tuntunan sederhana untuk itu. Berikut adalah daftar nama-nama karakter mayor dalam cerita ini.


Dan berikut adalah peta map 3 kerajaan di kala itu. Telah kutandai beberapa tempat penting di chapter-chapter awal cerita.


Manhua ini diterbitkan telah Elex Media di negeri kita. Tapi karena promosinya kurang akhirnya penerbitannya mandek. Volume-volume awal tidak dicetak ulang seperti manga populer. Jadi kalian akan kesulitan mencarinya. Kusarankan untuk mengikuti secara on-line terlebih dahulu. Sekarang memasuki chapter 428 dan masih terus berlanjut.

Terakhir. Aku ingatkan sekali lagi kompleksitas komik ini luar biasa. Kalian perlu berpikir keras saat membacanya. Jadi bagi kalian yang lebih menikmati genre sederhana bertendensi pop, jangan baca komik ini. Kalian tak perlu tahu sebelumnya tentang cerita 3 kerajaan untuk mengikuti komik ini, tapi jika kalian pernah tahu entah dari game atau novelnya, itu akan sangat membantu.

Favorit karakterku dalam komik ini adalah Lu Bu. Kenapa? Coba saja baca. Dan kalian akan tahu kenapa dewa perang yang satu ini menjadi favoritku. HE.IS.LU.BU.

Sebenarnya masih banyak yang ingin kutulis tentang komik ini, tapi sepertinya untuk sementara cukup sampai di sini.
Salam Suppa!

21 comments:

  1. wah menarik, aku suka dengan 3 kingdom, bagaimana dengan komik kingdom menurut agan? sudah pernah membaca? walau menurutku tak sekomplek komik ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus. Aku suka komik Kingdom. Juga telah membuat artikelnya di blog ini :D

      Delete
    2. Judulnya ravage of the time ya. Mau baca juga

      Delete
  2. 9 jenius itu termasuk zhou yu ama lu xun kan ? Soalnya saya suka ama negara wu

    ReplyDelete
  3. Hiks2 sedih, padahal gue udah berniat beli kalo masih diterbitin, udah punya vol. awal2 sih. Baca online juga udah banyak situs yg down, padahal udah sampai Chi Bi. Sayang banget, ini manhua kelasnya beda bgt ama manga2 strategi lainnya, sampai2 saya harus sering bolak balik halaman depan karena sering gagal paham sama strategi2nya.
    Selain strategi2nya, saya juga demen sama dramanya, sumpah kalo liat adegan pas ada karakter yg mau mati benar2 mengharukan bgt.

    ReplyDelete
  4. Biasanya cerita sam kok slalu bertumpu pada shu dan menceritakan kisah liu be bersaudara bersama quan yu dan zhang fei. Zhuge liang slalu mnjd tokoh terpenting tp di cerita ini malah sima yg musuh abadi kong ming yg jd tokoh utama. Kebalikan dr pd umum nya. Zhuge liang masi menjadi tokoh favorit ku di cerita sam kok.

    ReplyDelete
  5. bisa bantu jelaskan ALur waktu di cerita Ravage of time dan Kingdom ?
    Duluan era Kingdom atau Ravage of Time?

    ReplyDelete
    Replies
    1. duluan era kingdom, dinasti qin.

      Delete
  6. bisa mnta link onlinenya bung
    slam supa

    ReplyDelete
  7. kalau mau baca manga Ravages of Time di mana gan..??
    soal nya da kucari". tpi gx ada yg bahasa indo.

    ReplyDelete
  8. boss dmna bisa baca online dri awal chaper.???

    ReplyDelete
  9. boss dmna bisa baca online dri awal chaper.???

    ReplyDelete
  10. Di mangafox ada gan tapi bahasa inggris

    ReplyDelete
  11. Di mangafox ada gan tapi bahasa inggris

    ReplyDelete
  12. Sayang gak ada yg translate manga ini ke bahasa Indonesia, padahal ini bagus

    ReplyDelete
  13. Untuk baca versi mandarinya dimana yah

    ReplyDelete
  14. Sub indo nya blm ada yaa

    ReplyDelete